12/06/2013

Posted by jinson on 12/06/2013 No comments

Dr. Boyke Dian Nugraha, SpOG
Hati-hati bagi wanita yang sering
mengalami keputihan karena gejala
kanker mulut rahim menjadi salah satu
penyebab terjadinya masalah ini.
Indikasi adanya masalah kesehatan jika
keputihan tersebut mulai berubah
warna, gatal dan mengeluarkan bau
yang kurang enak. Hal ini dikatakan
oleh ahli kebidanan dan kandungan
sekaligus konsultan seks Dr. Boyke Dian
Nugraha, SpOG dalam seminar
kesehatan bertajuk “Keputihan pada
wanita: penyakit yang terabaikan” yang
diselenggarakan di Hotel Borobudur
Jakarta.
Menurut Boyke, dikenal dua jenis
keputihan, yaitu keputihan fisiologis
dan keputihan patologis. Keputihan
fisiologis biasanya tidak gatal, tidak bau
dan datangnya pada masa subur wanita.
Biasanya juga datang menjelang
seorang wanita dewasa terkena haid.
Sedangkan keputihan patologis adalah
keputihan yang sudah gatal, bau dan
berubah warna. “Itu harus segera
diobati,” katanya.
Salah satu jenis keputihan patologis
adalah keputihan yang disebabkan
karena penyakit kanker mulut rahim,
serta keputihan akibat stress, benda
asing (spiral/IUD), letih, dsb.
Keputihan akibat kanker rahim salah
satu penyebabnya adalah sering
berganti-ganti pasangan. “Dari
berganti-ganti pasangan itulah, maka
sang suami menularkan kepada istrinya.
Karena para istri malu memeriksakan
dirinya ke dokter, maka mereka
biasanya baru memeriksa setelah
menderita keputihan dan hubungan seks
berdarah. Padahal itu sudah masuk
kanker stadium dua atau tiga,” kata
Boyke. Padahal dengan deteksi dini
melalui pemeriksaan pap net (deteksi
kanker), pasien dapat dideteksi ada-
tidaknya penyakit kanker. Bahkan jika
masih pada stadium dini, penyakit
tersebut dapat disembuhkan 100 persen.
Menurut Boyke, hampir semua wanita di
Indonesia pernah mengalami keputihan
patologis seumur hidupnya minimal satu
sampai dua kali. Maka dari itu, saran
Boyke, para wanita dan pasangannya
lebih baik memeriksakan diri mereka
dengan pap net sebanyak dua tahun
sekali sejak berhubungan seks.
Kanker mulut rahim juga bisa terjadi
pada mereka yang belum pernah
melakukan hubungan seksual jika wanita
itu sering merokok. “Wanita yang
merokok mempunyai kecenderungan 12
kali lebih banyak dibanding wanita yang
tidak merokok untuk menderita penyakit
kanker mulut rahim,” kata Boyke.
Keputihan yang seringkali dianggap sepi
itu bisa menyababkan kemandulan. Jika
keputihan tersebut tidak diobati, maka
dapat terjadi infeksi indung telur maka
wanita tersebut menjadi mandul.
“Banyak wanita yang menganggap
enteng keputihan. Iya kalau fisiologis,
tapi kalau patologis harus segera
diobati. Lama-lama akhirnya susah
punya anak,” jelasnya.
Kecenderungan wanita Indonesia malu
untuk memeriksakan diri ke dokter.
Mereka mengambil jalan pintas dengan
menggunakan berbagai bahan pembilas
yang ada dipasaran. Padahal penggunaan
bahan pembilas ini tidak boleh
berlebihan, karena akan membunuh
seluruh bakteri bahkan bakteri yang
dibutuhkan sekalipun untuk menjaga
keasaman yang biasanya mencegah
masuknya bakteri berbahaya.
SOLUSINYA? gunakan herbal yang aman,
alami, tanpa efek samping, manjur,
terjangkau, dan teruji serta lolos POM
dan MUI


Saran : Pergunakanlah pantiliner dan pembalut herbal Avail
https://www.facebook.com/pages/Masalah-wanita-modern/1428773267334818
08170118881
 
Categories:

0 komentar:

Posting Komentar